Karbon monoksida adalah zat berbahaya yang ada di sekitar kita. Setiap hari kita bisa terkena gas-gas tersebut dari asap kendaraan bermotor. Jika terhirup terlalu banyak, gas ini bisa menyebabkan kematian.
Mengapa keracunan karbon monoksida berbahaya?
Karbon monoksida atau gas CO adalah gas yang dihasilkan dari pembakaran bensin, kayu, batu bara, arang dan beberapa jenis bahan bakar lainnya. Gas karbon monoksida juga tidak memiliki warna, rasa dan bau, sehingga sangat sulit untuk dideteksi.
Ketika seseorang menghirup terlalu banyak karbon monoksida, sel darah merah dalam tubuh yang awalnya mengikat oksigen berubah menjadi CO yang mengikat karbon monoksida.
Gejala Keracunan Karbon Monoksida
Mengetahui gejala keracunan karbon monoksida dapat membantu Anda menghindari komplikasi serius dari keracunan karbon monoksida. Terkadang gejala keracunan gas CO mirip dengan gejala keracunan makanan atau flu. Namun, jika Anda mengalami keracunan karbon monoksida, Anda tidak akan mengalami demam atau kenaikan suhu tubuh.
Tanda-tanda keracunan karbon monoksida biasanya memburuk secara perlahan, terkadang membuatnya terlambat untuk menyadarinya. Secara umum, dibutuhkan sekitar dua jam untuk mengembangkan keracunan karbon monoksida yang parah.
Keracunan karbon monoksida yang parah dapat mengganggu pemikiran, konsentrasi, dan emosi. Itu sebabnya orang dengan karbon monoksida terkadang tidak menyadari bahwa mereka keracunan karbon monoksida.
Apa Penyebab Keracunan Karbon Monoksida?
Keracunan karbon monoksida dapat terjadi saat Anda menghirup asap dari pembakaran mesin atau saat memanggang di area tertutup. Menghirup asap selama kebakaran juga dapat menyebabkan keracunan karbon monoksida.
Secara umum, karbon monoksida dibuat oleh pembakaran tidak sempurna dari minyak, arang, gas dan kayu. Salah satu keracunan gas CO yang paling umum adalah karena asap mesin mobil atau gas yang menumpuk di dalam mobil tertutup.
Bagaimana cara mencegah keracunan karbon monoksida?
Bagaimanapun, lebih baik mencegah karbon monoksida daripada mengobatinya. Caranya seperti ini:
Memasang Alarm Karbon Monoksida
Akan lebih baik jika Anda memasang detektor karbon monoksida di rumah, terutama di lorong atau kamar tidur. Ingatlah untuk memeriksa dan mengganti baterai alarm karbon monoksida yang terpasang setidaknya dua kali setahun.
Memelihara dan memeriksa alat atau mesin
Selalu pastikan bahwa peralatan atau mesin di rumah berfungsi dengan baik dan berventilasi baik. Jangan meninggalkan alat atau mesin apa pun di rumah tanpa pengawasan.
Jika ada yang mengalami tanda-tanda keracunan karbon monoksida, segera pindahkan orang tersebut dari sumber karbon monoksida. Akan lebih baik jika Anda bisa membawanya keluar dan mendapatkan oksigen. Kemudian segera bawa pasien ke dokter.