Pilih Kasih Pada Anak Bisa Berdampak Buruk Loh


Bagi orang tua yang memiliki anak lebih dari satu, ada satu aturan yang bisa dijadikan acuan, yaitu jangan pilih kasih. Karena memposisikan perhatian kepada anak yang berat sebelah bisa mempengaruhi kondisi mentalnya. Hal-hal seperti ini mempengaruhi inner child mereka. Tentu ada dampak psikologis karena preferensi orang tua terhadap anaknya. Ketika mereka juga menjadi orang tua, siklus ini bisa berulang.

Pilih kasih bisa luput dari perhatian

Terkadang orang tua pilih-pilih atau lebih memilih satu anak. Pertama-tama, ingatlah bahwa ini alami. Bahkan bisa terjadi tanpa disadari jika sudah menjadi kebiasaan.
Belum lagi kebiasaan membandingkan. Orang tua mungkin tidak ingin menonjol di antara saudara kandung mereka di atas yang lain, tetapi ini bisa terjadi tanpa tujuan.

Misalnya, jika orang tua mengatakan bahwa saudara yang lebih tua lebih baik atau saudara yang lebih muda lebih pintar dari saudaranya. Sebenarnya, tidak ada manfaat dari hal semacam ini. Bahkan, sebuah studi membuktikan bahwa risiko konflik lebih tinggi ketika orang tua pilih-pilih.

Jangan Berprilaku Selektif

Bukan tentang siapa yang lebih tua atau lebih muda. Akibatnya, orang tua selektif terhadap anak-anaknya. Sayangnya, kebiasaan orang tua yang memposisikan salah satu anaknya sebagai anak emas akan berdampak pada psikologi anak yang kurang kasih sayang. Bahkan, itu bisa tertanam sepanjang hidupnya. Selain itu, beberapa efek pilih kasih orang tua pada anak adalah:

Rusaknya Hubungan Antar Saudara

Benci tidak hanya menyebabkan konflik antara anak dan orang tua, tetapi juga mempengaruhi hubungan antara saudara kandung. Bahkan, hal ini akan berlangsung hingga mereka mencapai usia dewasa.

Tumbuhnya Kemarahan

Anak mungkin tampak baik-baik saja jika orang tua sesekali menunjukkan sikap pilih kasih. Bahkan, ini akan menyebabkan kemarahan dan kebencian tumbuh di hati mereka. Komentar yang terdengar seperti membandingkan kinerja salah satu dari mereka juga hanya akan menimbulkan konflik.

Permusuhan

Memilih cinta untuk satu anak hanya akan membuat anak rentan terhadap permusuhan. Mereka dapat lebih mudah bergesekan satu sama lain, argumen dan konflik lebih sering terjadi. Biasanya anak yang kurang kasih sayang akan cenderung marah dengan anak emas. Dia mengancam akan memutuskan hubungan keluarga.

Dampak Pada Keadaan Mental

Secara psikologis, anak-anak yang kurang cinta mungkin lebih rentan terhadap depresi, agresi, dan kurang percaya diri. Bahkan, hal ini juga akan berdampak pada kemampuan mereka dalam mengambil keputusan. Tidak heran jika anak-anak tidak berprestasi baik di kemudian hari, baik secara akademis maupun non-akademik.